Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009
TATA BAHASA GENERATIF TRANSFORMATIF Pendahuluan Tata bahasa Generatif Trasformasi (TGT) adalah sebuah konsep kajian kebahasaan yang dipelopori oleh Chomsky. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang TGT ini, penulis akan mengajak pembaca untuk “melihat” kondisi kebahasaan yang berkembang sebelum TGT ini lahir. Dalam tulisan ini, penulis akan menyajikan beberapa hal sebagai bahan diskusi, (1) latar belakang munculnya TGT, (2) Konsep TGT, (3) Tokoh dalam TGT, dan (4) simpulan tentang fungsi TGT. 1. Pendahuluan Pada tahun 1931-1951, kajian linguistik pada saat itu diwarnai oleh aliran structural, yang kita kenal dengan nama Tata Bahasa Deskriptif. Dalam Tata Bahasa Deskriptif, ada 2 tokoh yang memengaruhinya, yaitu Bloomfield dan Harris. Bloomfield adalah salah satu tokoh strukturalisme Amerika yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Boaz. Dalam tata bahasa jenis ini, kajian yang dikembangkan adalah kajian linguistik yang berhubungan dengan masalah-masalah pr
ROLE OF LANGUGE FOR ISLAMIC STUDIES By:Hari Prastyo µ Language is complicated and systematic sound that has meaning. According to Chaer (1995:14) that we can understand what language is, when we know the characteristic of language. Here are some characteristics of language, symbol system, sound, arbitrary, production, dynamic, diversity and humanity. While Islamic Studies is a study that is discussed about Islam based on al-Quran. In this essay, writer just limits the study of al-Quran message. To get understanding of al-Quran message, it needs a means. In my opinion language is the appropriate means to find the message of al-Quran. So language has important role in this case. As we have known that language has some components, they are phoneme, morpheme, syntax and discourse. It is through those components, the message can be found. So we should able to use those components to get the content of al-Quran. Consequently, we should know the function of language too. Accordi
NU DAN POLITIK: SEBUAH REFLEKSI PERANAN NU DALAM MASYARAKAT Oleh: Hari Prastyo  Pendahuluan Suatu ketika, penulis sedang berbincang dengan salah seorang tokoh masyarakat di tempat di mana penulis tinggal (Jombang) tentang keberadaan NU. Namun, respon yang diberikannya benar-benar di luar dugaan penulis. Ia mengatakan bahwa ia tidak terlalu perduli dengan urusan politik. Ini merupakan respon yang tidak sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh penulis. Dalam perbincangan tersebut, penulis mengambil topik NU sebagai bahan perbincangan. Namun, topik tentang politik justru menjadi respon lawan bicara penulis. Padahal, sejauh pengetahuan penulis, orang tersebut adalah warga nadhliyin. Akhirnya muncullah pertanyaan dalam benak penulis, sampai sejauh mana hubungan antara NU dan politik? Semakin romantiskah? Atau masih pada tahap perkenalan? Oleh karena itu, berawal dari cerita di atas, maka penulis akan mengkaji tentang NU dan Politik. Dalam tulisan ini, penulis akan memula
Gambar
MENEROPONG KARAKTER SESEORANG MELALUI BAHASA Oleh: Harry Prastyo Suatu ketika ada seorang pemuda, sebut saja namanya Bobby 21 tahun, sedang berkunjung ke rumah gadis impiannya. Namun, di waktu yang sama, ada pemuda lain, sebut saja namanya Rudy, yang juga berkunjung ke rumah sang gadis tersebut. Si Rudy datang dengan keluarganya. Sontak saja si Bobby terkejut, namun ia dapat menyembunyikan keterkejurtannya itu. Setelah beberapa saat ngobrol dengan si Rudy, Bobby berpamitan pulang dan sesampainya di rumah Bobby berkirim SMS kepada sang gadis yang isinya berupa permintaan maaf karena telah berkunjung pada waktu yag kurang tepat. Benerapa saat kemudian, ada SMS balasan datang “Aku jga g tw klo klwrgne Rudy mw ksni, mkx ai jga agk kget. Aneh bgt…” Itulah ilustrasi cerita yang didapatkan penulis dari lapangan. Melalui cerita tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menganalisa kalimat SMS balasan dari sang gadis. Dalam paragraf pertama, penulis tidak hanya menyertakan teks yang a

Aliran ”Sesat” di Indonesia: Suatu Kajian tentang Interpretasi al-Quran dalam Perspective Linguistik

Aliran ”Sesat” di Indonesia: Suatu Kajian tentang Interpretasi al-Quran dalam Perspective Linguistik Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun selain agama Islam, Indonesia juga mempunyai lima agama lain yang resmi, yaitu Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau Indonesia dijadikan sebagai salah satu laboratorium pluralisme di dunia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang plural. Pluralisme yang ada di Indonesia merupakan cerminan pluralisme ideologi yang mewarnai bangsa ini karena setiap agama mempunyai ideologinya masing-masing. Oleh karena itu, pergesekan pemikiran antar ideologi merupakan hal yang tak dapat terelakkan. Jadi wilayah Indonesia ini terdiri atas kumpulan berbagai macam ideologi yang ”hidup” saling berdampingan. Maka tidak menutup kemungkinan suatu ideologi akan bisa memengaruhi idelogi yang

Multi-Interpretasi Al-Quran dalam Perspektif Linguistik

Multi-Interpretasi Al-Quran dalam Perspektif Linguistik Oleh: Hari Prastyo Baru-baru ini, banyak bermunculan aliran-aliran yang disinyalir sesat oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Padahal, berdasarkan keterangan dari beberapa pimpinannya, bahwa mereka meyakini ajaran itu karena mereka memperoleh pemahaman dari pembacaan terhadap Al-Quran. Lantas, pertanyaannya adalah apakah ada yang salah dengan Al-Quran? Ataukah orang yang membacanya yang salah? Apakah pendapat kita saja yang benar? Lantas, Apa tolak ukur kita menyalahkan pendapat seseorang? Inilah yang akan dibahas penulis dalam artikel kali ini. Namun, penulis hanya akan membatasi pembahasan tentang bagaimana proses munculnya beberapa interpretasi dalam memahami Al-Quran sehingga memunculkan aliran-aliran baru tersebut. Tentunya penulis akan menggunakan pendekatan lingusitik dalam kajian kali ini. Untuk menganalisis fenomena di atas, penulis akan menggunakan “The Image Theory of Meaning” oleh Kempson dalam bukunya “Sem

ALIRAN-ALIRAN DALAM LINGUISTIK

ALIRAN-ALIRAN DALAM LINGUISTIK [1] Oleh: Hari Prastyo [2] Pendahuluan Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini dikarenakan, hanya manusialah yang memiliki bahasa. Menurut Chaer dan Agustina, salah satu ciri bahasa adalah manusiawi. [3] Jadi sudah seharusnyalah kita mensyukuri apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta kepada kita, yaitu bahasa. Dalam dunia keilmuan, kajian tentang bahasa disebut kajian linguistik. Kajian ini sudah berkembang sejak lama, karena bahasa memang telah lama ada dalam dunia ini. Hal ini dikuatkan leh Allah dalam firmanNya dalam surat al-Baqoroh. Dalam surat tersebut, Allah mengajari nabi adam dengan beberapa kata. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa telah lama eksis. Banyak para ilmuan yang telah lama mengkaji tentang bahasa. Namun, ilmu kebahasaan, yang kita kenal dengan ilmu linguistikbaru berkembang sekitar abad ke-19. setelah abad ini, banyak ide-ide