Postingan

ASWAJA: Sebuah Pilihan Ideologi Anak Bangsa

LEBIH TEPAT LEBIH BAIK DENGAN ASWAJA; LANJUTKAN! ì Pendahuluan Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk karena di Indonesia ada berbagai macam suku, bahasa, tradisi, dan agama yang dimiliki oleh bangsa ini. Kemajemukan itu merupakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Namun, jika keberagaman itu tidak di manage dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan akan muncul konflik antar suku, bahkan agama. Terlebih lagi, setelah pintu reformasi dibuka, maka kebebasan semakin mendapatkan tempat di tengah bangsa Indonesia ini. Seiring dengan dibukanya pintu reformasi tersebut, bukan hanya kebebasan beragama yang dijunjung, namun juga kebebasan dalam memilih aliran dalam agama semakin meluas. Jadi, pada saat ini, Indonesia sebagai agama yang majemuk bukan hanya memiliki banyak agama, namun juga banyak aliran (sekte) dalam sebuah agama. Fundamental (pihak Kiri) dan Liberal (Pihak kanan) adalah dua kutub aliran agama yang ada di Indonesia ini. Fundamental merupak

Madrasah Pasti Lebih Baik!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah merupakan salah satu lembaga yang bertugas untuk menjalankan amanat Undang-undang Dasar ’45, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena di dalam madrasah terdapat proses pendidikan yang merupakan wadah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Selain itu, madrasah juga memiliki tugas untuk menanamkan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik. Namun, eksistensi madrasah telah terabaikan selama beberapa periode ini. Hal ini terbukti dengan lambatnya perkembangan dalam tubuh madrasah. Sehingga animo masyarakat untuk menyekolahkan putra mereka di madrasah sangatlah rendah sejak beberapa tahun terakhir ini. Sehingga muncullah distingsi yang mencolok antara sekolah umum dan madrasah. Di mana di saat madrasah sedang berjuang untuk berlomba-lomba mencari siswa, di lain sisi, sekolah umum justru sibuk menyeleksi calon siswanya dan tentunya akan ada calon siswa yang ditolak untuk belajar d
TATA BAHASA GENERATIF TRANSFORMATIF Pendahuluan Tata bahasa Generatif Trasformasi (TGT) adalah sebuah konsep kajian kebahasaan yang dipelopori oleh Chomsky. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang TGT ini, penulis akan mengajak pembaca untuk “melihat” kondisi kebahasaan yang berkembang sebelum TGT ini lahir. Dalam tulisan ini, penulis akan menyajikan beberapa hal sebagai bahan diskusi, (1) latar belakang munculnya TGT, (2) Konsep TGT, (3) Tokoh dalam TGT, dan (4) simpulan tentang fungsi TGT. 1. Pendahuluan Pada tahun 1931-1951, kajian linguistik pada saat itu diwarnai oleh aliran structural, yang kita kenal dengan nama Tata Bahasa Deskriptif. Dalam Tata Bahasa Deskriptif, ada 2 tokoh yang memengaruhinya, yaitu Bloomfield dan Harris. Bloomfield adalah salah satu tokoh strukturalisme Amerika yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Boaz. Dalam tata bahasa jenis ini, kajian yang dikembangkan adalah kajian linguistik yang berhubungan dengan masalah-masalah pr
ROLE OF LANGUGE FOR ISLAMIC STUDIES By:Hari Prastyo µ Language is complicated and systematic sound that has meaning. According to Chaer (1995:14) that we can understand what language is, when we know the characteristic of language. Here are some characteristics of language, symbol system, sound, arbitrary, production, dynamic, diversity and humanity. While Islamic Studies is a study that is discussed about Islam based on al-Quran. In this essay, writer just limits the study of al-Quran message. To get understanding of al-Quran message, it needs a means. In my opinion language is the appropriate means to find the message of al-Quran. So language has important role in this case. As we have known that language has some components, they are phoneme, morpheme, syntax and discourse. It is through those components, the message can be found. So we should able to use those components to get the content of al-Quran. Consequently, we should know the function of language too. Accordi
NU DAN POLITIK: SEBUAH REFLEKSI PERANAN NU DALAM MASYARAKAT Oleh: Hari Prastyo  Pendahuluan Suatu ketika, penulis sedang berbincang dengan salah seorang tokoh masyarakat di tempat di mana penulis tinggal (Jombang) tentang keberadaan NU. Namun, respon yang diberikannya benar-benar di luar dugaan penulis. Ia mengatakan bahwa ia tidak terlalu perduli dengan urusan politik. Ini merupakan respon yang tidak sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh penulis. Dalam perbincangan tersebut, penulis mengambil topik NU sebagai bahan perbincangan. Namun, topik tentang politik justru menjadi respon lawan bicara penulis. Padahal, sejauh pengetahuan penulis, orang tersebut adalah warga nadhliyin. Akhirnya muncullah pertanyaan dalam benak penulis, sampai sejauh mana hubungan antara NU dan politik? Semakin romantiskah? Atau masih pada tahap perkenalan? Oleh karena itu, berawal dari cerita di atas, maka penulis akan mengkaji tentang NU dan Politik. Dalam tulisan ini, penulis akan memula
Gambar
MENEROPONG KARAKTER SESEORANG MELALUI BAHASA Oleh: Harry Prastyo Suatu ketika ada seorang pemuda, sebut saja namanya Bobby 21 tahun, sedang berkunjung ke rumah gadis impiannya. Namun, di waktu yang sama, ada pemuda lain, sebut saja namanya Rudy, yang juga berkunjung ke rumah sang gadis tersebut. Si Rudy datang dengan keluarganya. Sontak saja si Bobby terkejut, namun ia dapat menyembunyikan keterkejurtannya itu. Setelah beberapa saat ngobrol dengan si Rudy, Bobby berpamitan pulang dan sesampainya di rumah Bobby berkirim SMS kepada sang gadis yang isinya berupa permintaan maaf karena telah berkunjung pada waktu yag kurang tepat. Benerapa saat kemudian, ada SMS balasan datang “Aku jga g tw klo klwrgne Rudy mw ksni, mkx ai jga agk kget. Aneh bgt…” Itulah ilustrasi cerita yang didapatkan penulis dari lapangan. Melalui cerita tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menganalisa kalimat SMS balasan dari sang gadis. Dalam paragraf pertama, penulis tidak hanya menyertakan teks yang a