TATA BAHASA GENERATIF TRANSFORMATIF

Pendahuluan

Tata bahasa Generatif Trasformasi (TGT) adalah sebuah konsep kajian kebahasaan yang dipelopori oleh Chomsky. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang TGT ini, penulis akan mengajak pembaca untuk “melihat” kondisi kebahasaan yang berkembang sebelum TGT ini lahir.

Dalam tulisan ini, penulis akan menyajikan beberapa hal sebagai bahan diskusi, (1) latar belakang munculnya TGT, (2) Konsep TGT, (3) Tokoh dalam TGT, dan (4) simpulan tentang fungsi TGT.

1. Pendahuluan

Pada tahun 1931-1951, kajian linguistik pada saat itu diwarnai oleh aliran structural, yang kita kenal dengan nama Tata Bahasa Deskriptif. Dalam Tata Bahasa Deskriptif, ada 2 tokoh yang memengaruhinya, yaitu Bloomfield dan Harris. Bloomfield adalah salah satu tokoh strukturalisme Amerika yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Boaz. Dalam tata bahasa jenis ini, kajian yang dikembangkan adalah kajian linguistik yang berhubungan dengan masalah-masalah praktis, dan langsung menjelaskan komponen serta struktur bahasa tertentu berdasarkan realitas formalnya sebagai ujaran. Oleh karena itu, model kajian semacam ini disebut dengan istilah Tata bahasa Struktural.

Model kajian semacam ini sesuai dengan konsep pengembangan teori yang sedang “menjamur” di Amerika Serikat, yaitu logika positivistisme. Bagi logika ini, sebuah teori bisa dianggap benar atau salah, jika telah diujikan pada data kajian secara konkrit.

Pada tahun 1957, Chomsky mengenalkan gagasan barunya melalui sebuah buku yang berjudul Syntactic Structure. Gagasan barunya yang tertuang dalam buku itulah yang kemudian oleh para linguist disebut degnan Tata bahasa Generatif Transformasi..

2. Konsep Tata Bahsa Generatif Tranformasi

Dalam uraian di atas disebutkan bahwa gagasan Chomsky tentang TGT tertuang dalam bukunya Syntactic Structure. Dalam tersebut, Chomsky menjelaskan bahwa dia melakukan penolakan terhadap asumsi utama strukturalisme yang beranggapan bahwa kelayakan kajian kebahasaan ditentukan oleh diskripsi data kebahasaan secara induktif.

Data kebahasaan secara induktif di sini diartikan oleh penulis sebagai data-data kebahasaan yang sudah paten dan dianggap selesai. Menurut Chomsky (dalam Samsuri, 1988:99) kajian linguistik berkaitan dengan aktivitas mental yang berkaitan dengan probabilitas, bukan berhadapan dengan data kajian tertutup dan selesai, sehingga dapat dianalisis dan didiskripsikan secara pasti. Oleh karena itu, teori linguistic seharusnya dikembangkan dengan bertolak dari cara kerja secara deduktif yang dibangun oleh konstruk hipotetik tertentu.

Akibat dari konsep dasar tersebut di atas, dalam TGT teori diartikan sebagai seperangkat hipotesis yang memiliki hubungan secara internal antara yang satu dengan yang lainya. Dalam hal ini, hipotesis memiliki 2 ciri utama, (1) berisi pernyataan yang berfungsi untuk memahami sesuatu yang bersifat sementara, (2) merupakan kreasi intelek yang sistematis, teliti, tetapi bersifat tentative sehingga memungkinkan untuk dikembangkan atau ditolak.

3. Tokoh Tata Bahasa Generatif tranformasi

Noam Chomsky

Dalam uraian di atas, terlihat jelas kontribusi pemikiran Chomsky dalam TGT. Dalam subjudul ini, penulis akan mengajak pembaca untuk berkenalan dengan Chomsky.

Nama lengkapnya adalah Avram Noam Chomsky. Dia lahir pada tanggal 7 Desember 1928 di Philadelphia. Ayahnya, bernama William Chomsky, adalah seorang ahli bahasa Yahudi yang terkenal pada saat itu. Ketekunan Chomsky dalam membantu kegiatan kebahasaan ayahnya sangat membantu daya intelektualnya dalam kajian kebahasaan di kemudian hari.

Chomsy dahulukala belajar di Universitas Pennsylvania. Pada awalnya ia berguru pada salah satu tokoh aliran struktural, yaitu Harris. Walaupun Haris adalah salah satu tokoh pengembang strukturalisme, tapi gagasannya tidak selalu mengekor pada konsep pemula strukturalisme, yaitu Bloomfield. Oleh karena itu, Harris disebut dengan …”who is a significant transitional figure between structural and generative transformational linguistics (Macly dalam Samsuri, 1988:100).

Dalam studinya, Chomsky tidak hanya mengambil jurusan lingusitik saja, namun ia juga mengambil jurusan Matematika dan Filsafat. Kajian bidang matematikanya memengaruhi Chomsky dalam model penyusunan aksioma linguistik yang diformulasikan. Sedangkan filsafat memengaruhi Chomsky dalam menilai wawasan folisofis tata bahasa strukturalisme yang banyak bertumpuh pada paham empiris.

4. Fungsi Tata Bahasa Generatif Transformasi

Berdasarkan uraian tentang TGT di atas, kita mengetahui bahwa Chomsky telah menuangkan idenya dalam sebuah buku yang berjudul Syntactic Structure. Setelah ia mengungkapkan konsep TGT secara mendalam, akhirnya Chomsky berkesimpulan bahwa tugas teori linguitik adalah menangkap perangkat kaidah yang terbatas, yang secara tuntas mampu menjelaskan ciri gramatikal dari sejumlah kalimat yang tak terbatas.Jadi dengan adanya TGT ini, kita bisa mengetahui seperangkat kaidah kalimat secara jelas.

Penutup

Demikianlah diskusi kita tentang Tata Bahasa Generatif Transformasi. Singkatnya, dari gagasan tersebut, kita mengetahui bahwa mengkaji suatu bahasa tidak harus dihadapkan pada komponen-komponen kebahasaan yang sudah paten. Namun, pengkajian bahasa bisa dimulai dari cara kerja secara deduktif yang dibangun oleh konstruk hipotetik tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Multi-Interpretasi Al-Quran dalam Perspektif Linguistik