ALIRAN-ALIRAN DALAM LINGUISTIK

ALIRAN-ALIRAN DALAM LINGUISTIK[1]

Oleh: Hari Prastyo[2]

Pendahuluan

Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini dikarenakan, hanya manusialah yang memiliki bahasa. Menurut Chaer dan Agustina, salah satu ciri bahasa adalah manusiawi.[3] Jadi sudah seharusnyalah kita mensyukuri apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta kepada kita, yaitu bahasa.

Dalam dunia keilmuan, kajian tentang bahasa disebut kajian linguistik. Kajian ini sudah berkembang sejak lama, karena bahasa memang telah lama ada dalam dunia ini. Hal ini dikuatkan leh Allah dalam firmanNya dalam surat al-Baqoroh. Dalam surat tersebut, Allah mengajari nabi adam dengan beberapa kata. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa telah lama eksis.

Banyak para ilmuan yang telah lama mengkaji tentang bahasa. Namun, ilmu kebahasaan, yang kita kenal dengan ilmu linguistikbaru berkembang sekitar abad ke-19. setelah abad ini, banyak ide-ide tentang kebahasaan dilontarkan. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas lima tokoh secara sengkat tentang linguist terkemuka di dunia, yaitu, FD. Saussure, Boaz, Bloomfield, Sapir-Whorf, dan Chomsky.

1. FD. Saussure

a. Latar Belakang Kehidupan

Nama lengkapnya adalah Ferdinad De Saussure. Ia belajar di Leipzig, waktu itu ia sebafai mahasiswa. Pada usia 22 tahun, ia menyajikan sistem vokal bahasa Indo-Eropa. Ia menyelesaikan studinya pada tahun 1880 dengan summa cum laude dengan disertasinya tentang penggunaan kasus genetif dalam bahasa sansekerta. Dalam tahun juga ia pindah ke Parisuntuk mengajar di Universitas Paris tentang bahas-bahasa sansekerta, Ghotia dan Jerman tinggi kuno. Sebagai ketua masyarakat linguitik di sna, ia memberikan pengaruhnya pada tiap kesempatan.

Dari tahun 1881-1889ia mengajar mata kuliah bahas perbandingan. Pada tahun 1891 ia kembali ke Swiss dan mengajar linguistik umum. Ia meninggal pada tahun 1913 ia meninggal dunia. Karya yang terkenalnya adalah Cours de linguistique generale.

b. ide-ide Saussure

1. Sinkronik dan Diakronik

Sinkronik adalah kajian bahasa yang tidak dihubungkan dengan sejarah. Hal ini dikarenakan bahasa sebagai kenyataan sosial. Bahsa merupakan sistem tanda dan dapat diperiksa bentuk dan maknanya pada satu waktu. Dengan kata lain, untuk mengetahui bentuk suatu bahasa tidak harus selalu tergantung pada sejarah, karena bahasa memiliki zamannya sendiri.

Sedangkan Diakronik adalah kebalikan dari sinkronik. Dalam kajian ini, bahasa dihubungkan dengan suatu rezim tertentu. Sehingga untuk mengetahui bahasa, maka harus mengetahui rezim yang menggunakan bahasa tersebut.

  1. Langue dan Parole

Langue merupakan bahasa sebagai sistem yang bersifat sosial dan abstrak, sedangkan parole merupakan bahasa sebagai ujaran dan bersifat konkrit. Parole adalah aspek perseorangan bahasa,sddangkan langue adalah bagian sosial bahasa.

  1. Signifiant dan Signifie

Signifiant adalah tanda, dan signifie adalah petanda. Misal, ada urutan bunyi [T.V], urutan bunyi ini disebut dengan signifiant. Sedangkan signifie adalah bendanya secara langsung.

  1. Sintagmatik dan Paradigmatik

Kalimat terbangun dari beberapa unsur, minimal subjek dan prediket. Hubungan antar unsur ini menimbulkan hubungan yang kita kenal dengan hubungan sintagmatik dan paradigmatiok.

Hubungan sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur bahasa secara horizontal. Contoh: ada kalimat, Burhan “Susi adalah kader IPPNU”. Hubungan unsur-unsur kalimat antara “Susi”, “adalah”, “kader IPPNU” merupakan hubungan sintagmatik.

Sedangkan hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur bahas secar vertikal. Contoh: ada dua kalimat, (1) Susi adalah kader IPPNU, dan (2) Anton adalah mahasiswa UIN. Dalam ke dua kalimat tersebut hubungan antara kata “Anton” dan “Susi”merupakan hubungan paradigmatik. Begitu juga dengan kata “kader” dengan “mahasiswa”.

2. Franz Boaz

a. Latar belakang Hidupnya

Boaz memulai karirnya sebagai mahasiswa fisika dan geografi, dan melalui ilmu geografinya itulah akhirnya ia juga mengenal ilmu antropologi. Selanjutnya melalui ilmu antropologinya itu, ia mulia berkenalan dengan penyelidikan-penyelidikan bahasa.

Boaz dan teman-temannya memberikab perhatian yang besar pada penguraian struktur bahasa-bahasa Indian. Oleh sebab itu, mereka disebut juga golongan deskriptif. Kaum deskriptif ini berusaha keras membangun teori-teori bahasa yang abstrak dan bersifat umumberdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukannya.

Menurut Boaz, tidak ada satu bahasa yang merupakan bahasa ideal yang merupakan ukuran bahasa-bahasa lainnya. Selain itu, sekelompok pemakai bahasa tertentu tidak berhak mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oelh kelompok lainnya tidak rasional. Yang benar adalah pada setiap bahas aterdapat kategori-kategori logis tertentu yang merupakan keharusan digunakan pada bahasa tersebut. Bagi Boaz bahas hanyalah merupakan tuturan artikulasi, yaitu bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat artikulasi.

b. Ide-idenya

1. Kategori gramatikal

Manurutnya, setiap bahasa memiliki sistem gramatikal dan sistem fonetik masing-masing. Sistem fonetik digunakan sesuai dengan kebutuhan makna yang dimaksudkan. Oleh karena itu, menurutnya unit dasar bahsa adalah kalimat.

2. Pronomina Kata Ganti

Menurut Boaz tidak ada orang pertama jamak, karena kata ganti itu tidak tetap.

3.Verba

Kategori verbal dalam bahsa-bahsa Eropa sifatnya arbitrari dan berkembang tidak merata pada berbagai bahasa di sana.

3.Sapir-Whorf

a. Latar Belakang Hidup

Sapir nama lengkapnya adalah Edward Sapir. Whorf adalah muridnya. Sapir belajar di Universitas Columbia, dengan filologi bahasa jerman sebagai mata kuliah utamanya.

Tahun 1904 ia bertemu dengan Boaz. Pada waktu itu, ia sedang mengikuti program Master di Iniversitas di mana ia belajar. Karyanya yang terkenal adalah “Language”(1921). Menurutnya bahasa adalah suatu metode yang semata-mata digunakan oleh manusia dan tidak bersifat naluri, bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan ide, perasaan dan keinginannya dengan menggunakan sistem lambang.

b.ide-idenya

Secara umum, sapir mengikuti aliran deskriptif. Hal ini sama dengan Boaz. Sapir sangat mengidolakan Boaz, oleh karena itu banyak pemikirannya yang dipengaruhi oleh Boaz.

Namun dengan muridnya, ia menelurkan sebuah ide bahwa bahasa itu menentukan dan memainkan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kebudayaan manusia. Aspek pikiran dan dan cara berpikir manusia sangat dipengaruhi oelh bahasa mereka. Menurutmeraka, pengalaman manusia tidak mungkin tercipta tanpa bahasa.

4.Bloomfield

a. Latar Belakang Hidup

Bloomfield adalah salah seorang ahli bahasa Amerika yang paling besar sumbangannya dalam menyebarluaskan prinsip-prinsip dan metode-metode yang biasa disebut “Strukturalisme Amerika”

Pada tahun 1933, ia melahirkan karya terbesarnya yang berjudul “Language”. Tebal buku ini adalah 600 halaman. Sampais ekarang buku karya Bloomfield ini dapat ditemui di tengah-tengah para pecinta linguistik. Bahkan buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dapat ditemukan di perpustakaan UIN Malang.

b. Ide-idenya

Pandangannya tentang bahasa dirumuskan denganrumus “Rangsangan dan Tanggapan”, yang digambarkan dengan rumus S – r……s – R. maksudnya: suatu stimulus praktis (S) menyebabkan seseorang berbicara (r), bagi pendengar, itu merupakan rangsangan dan menyebabkan ia berbicara (s) yang akan menyebabkan dia memberi tanggapan praktis (R). S dan R adalah Peristiwa praktis yang tinggal di luar bahasa dan r dan t merupakan peristiwa-peristiwa bahasa.

5. Noam Chomsky

a. Latar Belakang Hidup

Dalam uraian di atas, terlihat jelas kontribusi pemikiran Chomsky dalam TGT. Dalam subjudul ini, penulis akan mengajak pembaca untuk berkenalan dengan Chomsky.

Nama lengkapnya adalah Avram Noam Chomsky. Dia lahir pada tanggal 7 Desember 1928 di Philadelphia. Ayahnya, bernama William Chomsky, adalah seorang ahli bahasa Yahudi yang terkenal pada saat itu. Ketekunan Chomsky dalam membantu kegiatan kebahasaan ayahnya sangat membantu daya intelektualnya dalam kajian kebahasaan di kemudian hari.

Chomsy dahulukala belajar di Universitas Pennsylvania. Pada awalnya ia berguru pada salah satu tokoh aliran struktural, yaitu Harris. Walaupun Haris adalah salah satu tokoh pengembang strukturalisme, tapi gagasannya tidak selalu mengekor pada konsep pemula strukturalisme, yaitu Bloomfield. Oleh karena itu, Harris disebut dengan …”who is a significant transitional figure between structural and generative transformational linguistics (Macly dalam Samsuri, 1988:100).

Dalam studinya, Chomsky tidak hanya mengambil jurusan lingusitik saja, namun ia juga mengambil jurusan Matematika dan Filsafat. Kajian bidang matematikanya memengaruhi Chomsky dalam model penyusunan aksioma linguistik yang diformulasikan. Sedangkan filsafat memengaruhi Chomsky dalam menilai wawasan folisofis tata bahasa strukturalisme yang banyak bertumpuh pada paham empiris.

b.Ide-Idenya

Pada tahun 1931-1951, kajian linguistik pada saat itu diwarnai oleh aliran structural, yang kita kenal dengan nama Tata Bahasa Deskriptif. Dalam Tata Bahasa Deskriptif, ada 2 tokoh yang memengaruhinya, yaitu Bloomfield dan Harris. Bloomfield adalah salah satu tokoh strukturalisme Amerika yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Boaz. Dalam tata bahasa jenis ini, kajian yang dikembangkan adalah kajian linguistik yang berhubungan dengan masalah-masalah praktis, dan langsung menjelaskan komponen serta struktur bahasa tertentu berdasarkan realitas formalnya sebagai ujaran. Oleh karena itu, model kajian semacam ini disebut dengan istilah Tata bahasa Struktural.

Model kajian semacam ini sesuai dengan konsep pengembangan teori yang sedang “menjamur” di Amerika Serikat, yaitu logika positivistisme. Bagi logika ini, sebuah teori bisa dianggap benar atau salah, jika telah diujikan pada data kajian secara konkrit.

Pada tahun 1957, Chomsky mengenalkan gagasan barunya melalui sebuah buku yang berjudul Syntactic Structure. Gagasan barunya yang tertuang dalam buku itulah yang kemudian oleh para linguist disebut degnan Tata bahasa Generatif Transformasi..

Dalam uraian di atas disebutkan bahwa gagasan Chomsky tentang TGT tertuang dalam bukunya Syntactic Structure. Dalam tersebut, Chomsky menjelaskan bahwa dia melakukan penolakan terhadap asumsi utama strukturalisme yang beranggapan bahwa kelayakan kajian kebahasaan ditentukan oleh diskripsi data kebahasaan secara induktif.

Data kebahasaan secara induktif di sini diartikan oleh penulis sebagai data-data kebahasaan yang sudah paten dan dianggap selesai. Menurut Chomsky (dalam Samsuri, 1988:99) kajian linguistik berkaitan dengan aktivitas mental yang berkaitan dengan probabilitas, bukan berhadapan dengan data kajian tertutup dan selesai, sehingga dapat dianalisis dan didiskripsikan secara pasti. Oleh karena itu, teori linguistic seharusnya dikembangkan dengan bertolak dari cara kerja secara deduktif yang dibangun oleh konstruk hipotetik tertentu.

Akibat dari konsep dasar tersebut di atas, dalam TGT teori diartikan sebagai seperangkat hipotesis yang memiliki hubungan secara internal antara yang satu dengan yang lainya. Dalam hal ini, hipotesis memiliki 2 ciri utama, (1) berisi pernyataan yang berfungsi untuk memahami sesuatu yang bersifat sementara, (2) merupakan kreasi intelek yang sistematis, teliti, tetapi bersifat tentative sehingga memungkinkan untuk dikembangkan atau ditolak.

Penutup

Demikianlah 5 linguist terkemuka di dunia. Pada dasarnya masih banyak para linguist yang belum sempat terekam dalam tulisan ini. Namun, semoga dengan tulisan ini pembaca akan termotivasi untuk mengenal linguist-linguit lainnya. Selamat Bergelut dalam Dunia linguistik!!!!!



[1] disarikan dari buku berbagai aliran linguistik abad xx

[2] Pegiat linguitik dari mahasiswa linguistik UIN Malang angkatan ‘04

[3] Chaer dan Agustina, 1995, Sosiolinguistik Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, hlm.14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Multi-Interpretasi Al-Quran dalam Perspektif Linguistik